Belakangan ini, ada meme yang menyebar di LinkedIn dan Twitter yang bertanya apa yang menginspirasi transformasi digital mereka. Apakah itu 1. CEO 2. CTO atau 3. COVID-19? Dan tentu saja, COVID-19.
Transformasi Digital bagi Bisnis
Apa itu Transformasi Digital?
Pasti semua orang dalam bisnis hari ini telah mendengar istilah “Transformasi Digital”. Bahkan di masa-masa “Stay at Home” ini, transformasi digital semakin sering disebut. Sebuah studi baru-baru ini oleh Price Waterhouse Cooper menemukan bahwa “86% CEO mengatakan transformasi digital adalah prioritas nomor satu mereka.” Jelas, ini adalah konsep yang penting, tetapi apa sebenarnya itu?
Sederhananya, “Transformasi Digital” adalah apa yang terjadi ketika bisnis memikirkan kembali proses, layanan, dan produk dalam hal apa yang mungkin menggunakan teknologi saat ini. Ini berkisar dari smart ways untuk menggunakan data yang dikumpulkan bisnis mereka, hingga mencari tahu bagaimana internet memungkinkan mereka untuk memberikan layanan lebih cepat dan menjangkau pelanggan lebih jauh.
Anatomi dari Digital Transformation (Intel, 2020)
Transformasi Digital bagi Bisnis
Mungkin terdengar menarik, tetapi apa hubungannya dengan bisnis Anda?
Faktanya adalah, bisnis modern menggunakan transformasi digital untuk mendapatkan insight tentang customer, mengotomatisasi proses, dan mendukung model bisnis baru. Transformasi digital bisa menjadi kunci untuk memastikan kesuksesan dan masa depan perusahaan Anda.
1. Rediscover Customer Engagement
Meskipun internet dapat menghubungkan Anda ke banyak prospek dan pelanggan baru, internet juga dapat menghilangkan hubungan personal tersebut. Terutama dengan COVID-19, banyak bisnis yang harus pivot dari offline ke online, yang termasuk melakukan transformasi digital. Tentunya, melayani customer secara online berbeda dengan offline. Dengan menyatukan sistem manajemen bisnis Anda dan memusatkan data yang dikumpulkan, Anda dapat menjaga pelanggan Anda tetap terdepan dan terpusat dengan memungkinkan Anda untuk:
Tingkatkan pengalaman customer dengan ‘personalisasi’ –– kenali apa yang mereka butuhkan dan inginkan.
Berikan data kepada customer service untuk memberikan layanan yang lebih cepat, lebih konsisten dan secara proaktif mengatasi masalah.
Bertindak berdasarkan data akan membantu anda mengantisipasi dan merespons dengan cepat tren yang memengaruhi pelanggan, bisnis, dan permintaan pasar Anda.
2. Terhubung Tanpa Batas
Karyawan dan customer saat ini tidak lagi terikat oleh lokasi. Customer Anda dapat berada di dekat Anda atau di negara lain. Saat ini, ada banyak opsi untuk mempromosikan koneksi pribadi dan kerja sama kolaboratif melalui cloud dan internet. Dengan sistem bebas batas ini Anda dapat:
Memberi pelanggan pilihan ‘self-service’ melalui website anda
Kelola proyek tim melalui sentralisasi portal dengan dokumen, tugas, dan manajemen keuangan.
Berikan akses aman ke pekerja jarak jauh dan pekerja rumahan, mendukung produktivitas tinggi dan moral karyawan
Pertanyaan yang harus dijawab adalah bagaimana Anda dapat mengoptimalkan operasi karyawan harian Anda dan meningkatkan komunikasi? Dan sistem modern apa yang dapat meningkatkan kecepatan pengiriman dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan?
Analisis Impact COVID-19 (Technavio, 2020)
Seberapa Pentingkah Bagi Indonesia?
Ekonomi digital Indonesia telah berkembang pesat dengan estimasi nilai $124,1 miliar USD pada tahun 2025 dengan dua pertiga terdiri dari e-commerce (Google Indonesia, 2020; McKinsey, 2018). Penduduk Indonesia yang muda dan sadar digital telah berada di antara tingkat pertumbuhan penggunaan seluler tertinggi di dunia, dan di dalamnya ada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) (Jakarta Post, 2020; McKinsey, 2018). Menurut data Kementerian Informasi dan Teknologi Indonesia pada tahun 2019, 99,9% dari 63 juta unit unit bisnis di Indonesia adalah UKM, yang memberikan kontribusi hingga 60% dari PDB. UKM berpendapat bahwa persaingan yang ketat terhadap perusahaan besar adalah tantangan besar. Dengan krisis keuangan dalam iklim saat ini, UKM kesulitan mendapatkan akses ke pendanaan. Lebih lanjut, UKM menyatakan bahwa mereka belum dapat mengadopsi teknologi yang dapat membantu mereka menjadi efisien dalam waktu dan biaya. Kondisi ini disebabkan oleh masalah keterjangkauan adopsi teknologi, sehingga sulit untuk mengelola biaya produksi dan menempatkan mereka lebih jauh di belakang kompetisi mereka (Irjayanti & Aziz, A.M., 2012).
Untuk meningkatkan kontribusi dan daya saing UMKM, mendorong peningkatan dari bisnis mikro ke menengah ke besar harus dipromosikan (Jakarta Post, 2016). Produktivitas dan pertumbuhan tidak akan berkelanjutan jika bisnis-bisnis tersebut tidak dapat memanfaatkan teknologi, seperti Internet of Things (IoT), perangkat lunak cloud, dan analitik data karena mereka merupakan pengganda untuk meningkatkan level UMKM (Jakarta Post, 2020; APF, 2018). Untuk menumbuhkan ekosistem digital yang lebih baik bagi perekonomian Indonesia, harus ada terobosan untuk meningkatkan daya saing perusahaan menengah dengan sumber daya seperti bimbingan bisnis, dukungan dalam infrastruktur, dan pengenalan alat-alat manajemen seperti Enterprise Resource Planning (ERP) (McKinsey, 2018).
Prieds Technology telah membantu puluhan client melakukan transformasi digital di era COVID-19, dan kami menyadari kebutuhan ini sangat penting di masa sekarang. Untuk menyambut era Industrial Revolution 4.0, bisnis harus siap berkompetisi secara sehat dengan memanfaatkan transformasi digital saat ini, untuk preparasi di masa yang akan datang.
Comments