top of page

Stockout Rate: Pengertian, Rumus, dan Strategi Menguranginya

kevramadhani

kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen perlu diperhatikan dengan baik. Hal ini karena pemenuhan pesanan mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap produk, sehingga apabila perusahaan tidak mampu memenuhi pesanan, maka akan menimbulkan kehilangan penjualan dan penurunan keuntungan.


Salah satu cara untuk mengetahui efektivitas pemenuhan pesanan dalam manjemen inventori perusahaan yaitu dengan mengukur metriks penting, seperti stockout rate. berikut penjelasan lengkap dan strategi untuk mengurangi rasio stockout dalam manajemen inventori.


Definisi Stockout Rate

Pengertian Stockout Rate

Stockout Rate merupakan sebuah rumus yang digunakan untuk mengukur frekuensi atau persentase waktu yang dibutuhkan untuk suatu produk habis stok (stockout) di inventori dalam periode tertentu. Rumus ini penting bagi perusahaan untuk mengetahui produk yang banyak di order, namun produk tersebut tidak tersedia dalam gudang.


Sementara itu, stockout sendiri merupakan istilah ketika perusahaan kehabisan stok barang, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Dengan memonitor stockout dan melakukan evaluasi menggunakan stockout rate, perusahaan dapat meminimalisir kehabisan stok serta meningkatkan kemampuan untuk memenuhi pesanan.


Rumus Perhitungan Stock Out Rate

Untuk dapat menghitung rasio kehabisan stok barang atau stock out rate, perusahaan dapat menggunakan rumus berikut:


Stock Out Rate = (Jumlah Stockout/Total Permintaan) x 100%

Dari Rumus tersebut, terdapat 2 hal penting yang diukur dalam stock out rate, yaitu:

  1. Jumlah Stockout atau jumlah kasus dimana produk habis stok.

  2. Total Permintaan yang merupakan total permintaan konsumen terhadap produk tersebut dalam periode yang sama.


Agar lebih mudah, berikut contoh perhitungan Stockout Rate:


Misalkan sebuah toko memiliki total permintaan sebanyak 1.000 unit produk dalam satu bulan, tetapi terjadi stockout sebanyak 50 kali. Maka, stockout rate-nya adalah:


Stock Out Rate = (50/1000) x 100% = 5%


Dari perhitungan tersebut, Stockout Rate dari toko adalah 5%, berarti dalam setiap 100 permintaan produk, terdapat 5 kasus dimana permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi  karena stok habis. Hasil perhitungan rumus tersebut juga menunjukkan bahwa toko kehilangan peluang penjualan sebesar 5% dari total permintaan akibat stockout.



Manfaat Mengukur Stockout Rate dalam Manajemen Inventori

Mengukur stockout rate memiliki beberapa manfaat bagi manajemen inventori perusahaan. Beberapa manfaatnya yaitu:


1. Evaluasi Manajemen Inventori

Menghitung stockout rate memungkinkan perusahaan untuk memahami seberapa baik sistem pengelolaan inventorinya dalam memenuhi permintaan konsumen. Ketika stockout rate tinggi, ini menandakan bahwa terdapat masalah dalam pengelolaan stok atau rantai pasok yang memerlukan perbaikan. Dengan menganalisis metrik ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan stok secara keseluruhan.


2. Meningkatkan Kepuasan Konsumen

Stockout rate yang rendah memastikan konsumen mendapatkan produk yang mereka butuhkan tepat waktu. Hal ini penting untuk menjaga loyalitas konsumen, meningkatkan reputasi perusahaan, dan mencegah konsumen beralih ke produk lain. Dengan menyediakan produk secara konsisten, perusahaan dapat mempertahankan hubungan baik dengan konsumen.


3. Mengurangi Kehilangan Penjualan (Lost Sales)

Stockout sering kali berarti kehilangan peluang penjualan karena produk yang diminta konsumen tidak tersedia. Dengan menghitung stockout rate, perusahaan dapat mengetahui sejauh mana potensi kehilangan pendapatan akibat masalah ini. Informasi ini memungkinkan perusahaan untuk membuat rencana yang efektif untuk meminimalkan kerugian tersebut di masa depan.


4. Membantu Perencanaan Inventori

Perhitungan stockout rate mempermudah perusahaan untuk menyusun perencanaan inventori. Dari hasil perhitungan, perusahaan dapat menentukan kebutuhan buffer stock (stok cadangan), memperbaiki perencanaan permintaan berdasarkan riwayat data, serta mengoptimalkan tingkat persediaan untuk berbagai produk.


5. Mengidentifikasi Pola Permintaan

Melalui analisis stockout rate, perusahaan dapat mengetahui pola permintaan konsumen. Sebagai contoh, untuk mengetahui musim puncak atau promosi, dan juga kapan permintaan lebih stabil. Informasi ini membantu perusahaan untuk lebih siap dalam menghadapi lonjakan permintaan yang tidak terduga.


6. Monitoring dan Evaluasi Manajemen Inventori

Stockout rate memberikan data yang berguna untuk melakjukan monitoring dan evaluasi terhadap manajemen inventori, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan strategis. Keputusan yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kehabisan stok.


Cara Mengurangi Stockout Rate dalam Manajemen Inventori

Seperti yang dijelaskan pada rumus perhitungan, bahwa rasio kehabisan stok perlu diminimalkan agar perusahaan dapat memenuhi setiap permintaan konsumen. Untuk itu, perusahaan dapat menerapkan beberapa cara berikut untuk dapat meminimalisir stock out rate dalam manajemen inventori:


1. Forecasting yang Akurat

Dengan analisis data dan penerapan teknologi, perusahaan dapat memprediksi permintaan konsumen dengan akurat, mengurangi resiko kehabisan stok, dan meningkatkan efisiensi manajemen inventori.


2. Manajemen Inventori yang Baik

Manajemen Inventori yang baik dapat diraih melalui penerapan teknologi seperti software inventori yang dapat mengotomatisasi pengelolaan stok, memperkirakan kebutuhan buffer stock untuk mengantisipasi lonjakan permintaan serta menjaga keseimbangan antara efisiensi biaya dan ketersediaan produk.


3. Pemantauan Secara Real-Time

Teknologi seperti RFID atau software inventori memungkinkan perusahaan untuk melakukan pemantauan stok secara real-time, mempercepat respons terhadap perubahan permintaan, dan menjaga keseimbangan inventori.


4. Komunikasi dengan Pihak Supplier

Membangun hubungan baik dan komunikasi jelas dengan pihak supplier juga menjadi salah satu strategi untuk menekan angka stockout rate. Hal ini dikarenakan kerjasama dengan pihak supplier yang baik dapat memastikan kelancaran pasokan, meminimalkan keterlambatan, dan menjaga ketersediaan stok.


Hindari Stockout dengan Software Manajemen Inventori dari Prieds

Selain penerapan strategi yang telah dijelaskan diatas, stockout rate dalam manajemen inventori dapat diminimalisir melalui penerapan teknologi, seperti software inventori. Software ini mampu mengotomatisasi seluruh proses pengelolaan stok, memberi peringatan ketika stok akan habis hingga melakukan pengadaan stok barang secara otomatis. Hal ini tentu dapat mengurangi terjadinya kehabisan stok dalam gudang.


Sebagai perusahaan yang menyediakan Software Inventori terbaik, Prieds menghadirkan Software yang mampu membantu perusahaan untuk mempermudah pengelolaan inventori secara optimal, meningkatkan visibilitas perusahaan terhadap seluruh operasional dalam gudang dan menekan angka stockout rate dalam manajemen inventori.


Melalui implementasi Software Inventori Prieds, perusahaan dapat mengkonfigurasi sistem sesuai kebutuhan perusahaan, dan melakukan integrasi dengan sistem ataupun perangkat lain seperti RFID, sehingga dapat mengoptimalkan manajemen inventori dengan efisien dan akurat.


Pelajari lebih lanjut terkait cara menekan angka stockout rate dengan penerapan software inventori yang bisa didapatkan melalui konsultasi dengan tim ahli kami. Dapatkan sistem yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.

0 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentarios


bottom of page