top of page

Sistem WMS dan RFID solusi atasi Dead Stock pada Perusahaan Distribusi

Manajemen stok barang yang efektif merupakan faktor untuk memastikan efisiensi operasional gudang dan keberhasilan bisnis distribusi. Salah satu tantangan besar dalam manajemen inventory adalah mengatasi masalah dead stock. 


Tentunya untuk dapat mengatasi permasalahan distribusi seperti dead stock, perusahaan perlu memahami secara detail terkait dead stock dan solusinya. Salah satu cara agar distributor dapat mengatasi dead stock yaitu dengan menerapkan Warehouse Management System (WMS) serta Radio Frequency Identification (RFID). Dengan teknologi ini, proses pengelolaan barang bisnis distribusi dapat ditingkatkan sekaligus meminimalisir resiko kesalahan yang dapat merugikan perusahaan.


Apa itu Dead Stock?

pengertian Dead Stock

Dead stock atau stok barang mati, merupakan istilah yang merujuk pada inventory yang tidak bergerak atau tidak terjual dalam jangka waktu lama. Stok barang ini tetap tersimpan dalam gudang, tetapi tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan karena tidak terjual atau digunakan. 


Dead stock biasanya bisa berupa produk yang sudah kadaluarsa, tidak lagi diminati, atau bahkan stok barang yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Memiliki dead stock dalam jumlah besar dapat merugikan perusahaan, mulai dari operasional gudang yang tidak optimal, penurunan kepuasan konsumen hingga kerugian finansial.


Bagaimana Dead Stock dapat Menjadi Masalah dalam Distribusi

Dead stock tidak hanya merugikan pengelolaan gudang, tetapi juga berdampak dalam proses distribusi. Berikut beberapa dampak dari dead stock :


1. Penggunaan Ruang Penyimpanan

Dead stock menghabiskan ruang gudang yang berharga, yang seharusnya bisa digunakan untuk produk yang lebih laris. Hal ini dapat mengurangi kapasitas penyimpanan untuk barang yang lebih berpotensi menghasilkan keuntungan.


2. Penggunaan Biaya Operasional yang Tidak Efisien

Menyimpan barang mati berarti menambah biaya operasional seperti penyimpanan, pemeliharaan, dan asuransi. Semakin lama barang tersebut berada di gudang, semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan.


3. Penurunan Cash Flow Perusahaan Distribusi

Uang yang terikat dalam dead stock adalah modal yang bisa digunakan untuk membeli barang baru atau investasi lain. Modal yang terjebak dalam inventaris yang tidak bergerak dapat membatasi kemampuan perusahaan untuk berinvestasi atau menjalankan operasi lainnya.


4. Kualitas Barang tidak Terjaga

Barang yang terlalu lama berada di gudang dapat mengalami penurunan kualitas atau kadaluwarsa, yang mengakibatkan kerugian lebih lanjut ketika barang tersebut tidak bisa dijual.


Cara Atasi Dead Stock dengan Sistem WMS

Penerapan Sistem WMS dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah dead stock bagi perusahaan distribusi. Berikut solusi dari penerapan WMS untuk mengatasi dead stock :


1. Pemantauan Inventory Real-Time

WMS memungkinkan pemantauan inventory secara real-time, sehingga perusahaan dapat melacak pergerakan barang dan mengidentifikasi item yang tidak bergerak, ataupun indikasi terjadinya dead stock. Dengan data yang akurat, perusahaan distribusi dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang pengelolaan stok barang.


2. Analisis Data

Dengan kemampuan analisa dan pengelolaan data akurat, WMS membantu perusahaan untuk memahami tren penjualan dan perubahan permintaan pasar. Informasi ini berguna bagi perusahaan dalam merencanakan pembelian dan menghindari akumulasi barang yang tidak diperlukan.


3. Kontrol Kualitas Stok Barang Meningkat

Sistem WMS dapat memberikan peringatan dan notifikasi tentang barang yang mendekati tanggal kadaluarsa atau barang yang tidak terjual dalam jangka waktu tertentu. Ini membantu dalam tindakan preventif untuk mengurangi risiko dead stock. Selain itu, adanya peringatan dari sistem, membuat perusahaan lebih optimal untuk dapat menjaga kualitas stok barang, sehingga tidak terjadi kerusakan, kadaluarsa atau penumpukan stok barang dalam gudang. 


4. Integrasi dengan Sistem RFID

WMS yang terintegrasi dengan sistem RFID memungkinkan pelacakan stok barang yang lebih akurat dan efisien. RFID memberikan informasi yang lebih detail tentang posisi dan kondisi barang, mempercepat proses pengambilan keputusan mengenai rotasi inventory. Sehingga perusahaan distribusi dapat memprioritaskan stok barang yang mendekati usia kadaluarsa untuk didahulukan saat stok barang tersebut keluar dari gudang.


Sistem WMS dari Prieds bantu Bisnis Distribusi Mengatasi Masalah Dead Stock

Mengoptimalkan operasional bisnis distribusi dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem WMS dan teknologi RFID sehingga pengelolaan stok barang menjadi lebih efisien dan akurat. Dengan integrasi yang tepat, perusahaan distribusi dapat meningkatkan kemampuan memenuhi pesanan, sekaligus meminimalisir terjadinya dead stock dalam gudang.


Sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan WMS dan Sistem RFID, Prieds menawarkan teknologi yang dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan perusahaan distribusi untuk mengatasi dead stock manajemen gudang melalui integrasi antara hardware dengan software. Beragam fitur yag ditawarkan Sistem RFID Prieds dapat membantu perusahaan distribusi untuk mengelola stok barang dalam gudang dengan lebih optimal sekaligus mengatasi masalah dead stock.


Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait cara mengatasi dead stock pada perusahaan distribusi dengan penerapan RFID dan WMS melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan Software yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.

9 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentarios


bottom of page