top of page

Shrinkage: Pengertian, Penyebab, Akibat, dan Cara Mengatasinya

Proses manajemen inventory yang dilakukan secara manual akan rentan terhadap berbagai permasalahan, dan juga membuat perusahaan menjadi kurang responsif dengan permintaan pasar yang dinamis. Salah satu permasalahan yang dapat menimbulkan dampak kerugian bagi perusahaan salah satunya yaitu shrinkage.

 

Pengertian Shrinkage

Pengertian Shrinkage

Shrinkage merupakan salah satu kendala dalam manajemen gudang yang terjadi ketika ada perbedaan atau selisih antara jumlah stok barang fisik yang tersedia dengan jumlah stok barang yang tercatat dalam sistem. Adanya perbedaan data ini membuat perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen.


Dalam proses manajemen gudang, shrinkage sering kali mengacu pada kerugian inventory yang tidak terduga. Hal ini umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pencurian, kerusakan, kesalahan pencatatan, atau bahkan barang yang hilang selama proses pengiriman.


Penyebab Terjadinya Shrinkage

Seperti yang telah disebutkan diatas, Shrinkage pada manajemen gudang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu :


1. Pencurian

Ini adalah salah satu penyebab shrinkage yang paling umum. Pencurian bisa dilakukan oleh siapa saja, apalagi dengan tingkat keamanan gudang yang minim. Sehingga baik karyawan internal maupun pihak eksternal dapat memiliki akses ke inventory dan terjadi pencurian barang dalam proses pengiriman atau pengiriman dari gudang ke konsumen.


2. Kesalahan Pencatatan

Kesalahan pencatatan saat memasukkan data inventory, menghitung stok barang fisik, maupun memproses barang masuk dan keluar dapat menyebabkan selisih jumlah stok barang pada sistem. Hal ini terjadi akibat proses yang dilakukan secara manual, dan dapat berdampak pada terjadinya shrinkage.


3. Kerusakan Stok Barang

Stok barang yang rusak selama proses penyimpanan, baik karena penanganan yang buruk, bencana alam, atau kondisi lingkungan yang tidak sesuai (seperti kelembaban atau suhu yang tidak tepat) dapat menyebabkan shrinkage.


4. Kadaluarsa atau Stok Barang Tidak Layak Jual

Barang yang melewati usia pakai atau kadaluarsa menjadi tidak layak untuk dijual. Hal ini dapat merugikan perusahaan, karena produk terlalu lama tersimpan dan tidak segera terjual.


5. Barang Hilang atau Salah Tempat

Kesalahan lokasi penyimpanan inventory dalam gudang dapat menyebabkan shrinkage. Sehingga stok barang yang ditempatkan tidak sesuai pada lokasinya menjadi tidak tercatat, dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan


Dampak Shrinkage Bagi Bisnis

Shrinkage dapat memiliki dampak negatif bagi bisnis, terutama jika tingkat shrinkage cukup tinggi. Berikut beberapa dampak negatif shrinkage meliputi :


1. Penurunan Profit dan Kepuasan Konsumen

Kehilangan inventory berarti kehilangan potensi keuntungan perusahaan yang diperoleh dari penjualan barang tersebut. Selain itu, shrinkage juga berdampak pada penurunan kepuasan konsumen.


2. Peningkatan Biaya Operasional

Shrinkage dapat menimbulkan peningkatan biaya operasional. Hal ini dikarenakan perusahaan perlu mengganti atau membeli lagi stok barang yang hilang atau rusak.


3. Keterlambatan Pengiriman

Stok barang yang hilang atau rusak berdampak pada keterlambatan pengiriman atau ketidaktersediaan produk. Pada akhirnya, jika shrinkage tidak segera ditangani maka dapat mempengaruhi kepuasan konsumen karena menunggu pesanan yang terlalu lama.


Cara Mengatasi Shrinkage

Untuk mengurangi shrinkage, perusahaan dapat menerapkan beberapa cara berikut, seperti:


1. Implementasi Warehouse Management System (WMS)

Sistem WMS dapat membantu perusahaan untuk melacak inventory secara real-time, mengidentifikasi selisih stok barang, serta meminimalisir kesalahan pencatatan melalui proses stock opname yang otomatis dan akurat.


2. Peningkatan Keamanan

Perusahaan dapat meningkatkan keamanan gudang melalui pemasangan kamera pengawas (CCTV), penggunaan alat pengamanan, dan pemeriksaan rutin melalui sistem WMS untuk dapat membantu mencegah terjadinya kehilangan stok barang.


3. Pelatihan Staf Gudang

Untuk dapat meminimalisir terjadinya shrinkage saat proses manajemen inventory, perusahaan dapat memberikan pelatihan kepada staf gudang terkait prosedur penanganan stok barang yang benar dan pentingnya menjaga kualitas dan pengelolaan inventory.


4. Audit Stok Barang secara Rutin

Melakukan audit stok barang secara rutin penting untuk dilakukan agar perusahaan dapat dengan mudah mengidentifikasi shrinkage. Sehingga perusahaan dapat melakukan langkah penanganan dengan lebih cepat dan tepat.


5. Manajemen Inventory untuk Stok Barang Kadaluarsa

Mengelola stok barang yang memiliki tanggal kadaluarsa singkat perlu dilakukan dengan lebih efektif untuk meminimalkan kerugian. Hal ini dapat diterapkan melalui skema penjualan bundling ataupun diskon untuk produk yang sudah mendekati tanggal kadaluarsa. Sehingga perusahaan tidak memiliki stok barang mati atau dead stock dalam gudang yang mengakibatkan kerugian.


Gunakan Inventory Management System dari Prieds untuk Atasi Shrinkage

Melalui inventory management system, pengelolaan stok barang dilakukan secara otomatis setelah pesanan dari konsumen diterima perusahaan. Selain itu, sistem ini mampu melakukan pencatatan stok barang rutin dengan lebih akurat. Tujuan dari penerapan inventory management system ini selain dapat meningkatkan operasional gudang, juga berperan sebagai solusi mengatasi kendala yang umum terjadi saat pengelolaan inventory, seperti shrinkage. Dengan integrasi teknologi seperti Inventory Management System, akurasi dalam pengelolaan inventory dapat lebih ditingkatkan, serta meminimalisir kerugian akibat shrinkage.


Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait solusi atasi shrinkage dalam pengelolaan stok barang dengan Inventory Management System melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan Software yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.

6 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page