Proses manajemen inventory yang dilakukan secara manual akan rentan terhadap berbagai permasalahan, dan juga membuat perusahaan menjadi kurang responsif dengan permintaan pasar yang dinamis. Salah satu permasalahan yang dapat menimbulkan dampak kerugian bagi perusahaan salah satunya yaitu shrinkage.
Pengertian Picking Manajemen Inventory
Picking dalam manajemen inventory merupakan proses pengambilan stok barang dari area penyimpanan dalam gudang sesuai dengan pesanan atau permintaan produksi. Proses ini merupakan bagian penting dalam manajemen inventory, karena memiliki keterkaitan langsung dengan kemampuan pemenuhan pesanan dan efisiensi gudang. Proses picking yang optimal berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan pengiriman, meminimalisir resiko kesalahan, dan meningkatkan efisiensi biaya operasional.
Jenis Picking dalam Manajemen Inventory
Terdapat beberapa jenis metode picking yang umum digunakan dalam manajemen inventory, bergantung pada kebutuhan dari operasional gudang perusahaan. Berikut beberapa jenis metode picking :
1. Single Order Picking
Jenis metode ini dilakukan dengan cara mengambil stok barang sesuai dengan satu pesanan pada satu waktu. Penerapan jenis metode single order picking umumnya cocok untuk gudang dengan volume pesanan yang lebih sedikit, ataupun pesanan yang sangat bervariasi.
2. Batch Picking
Metode batch picking bekerja dengan cara mengumpulkan stok barang untuk beberapa pesanan sekaligus dalam satu perjalanan. Metode ini efisien untuk gudang dengan volume pesanan yang tinggi dan produk yang sering diambil bersama.
3. Zone Picking
Metode pengambilan stok barang jenis zone dilakukan dengan cara membagi area gudang menjadi beberapa zona, dan setiap staf gudang akan bertanggung jawab atas satu zona. Setiap pesanan diproses melalui beberapa zona, dan stok barang dari masing-masing zona dikumpulkan sebelum dikirim.
4. Wave Picking
Jenis metode wave picking menggabungkan beberapa pesanan yang dijadwalkan untuk diambil dalam waktu yang sama. Umumnya, proses pengambilan stok barang akan dilakukan dalam gelombang tertentu berdasarkan prioritas waktu atau jadwal pengiriman.
5. Cluster Picking
Cluster picking dilakukan dilakukan dengan cara staf gudang mengambil stok barang untuk memenuhi beberapa pesanan yang berbeda sekaligus, tetapi barang-barang tersebut ditempatkan di wadah atau keranjang yang berbeda untuk menghindari pencampuran pesanan.
Cara Kerja Picking pada Proses Manajemen Inventory
1. Menerima Order Picking
Proses dimulai ketika perusahaan menerima pesanan dari konsumen, baik secara manual, ataupun bisa melalui software inventory barang. Dalam dokumen pesanan, umumnya mencakup beberapa informasi seperti stok barang yang diperlukan, jumlah, dan lokasi pengiriman.
2. Memetakan Lokasi Stok Barang
Setelah menerima pesanan, software inventory barang akan memberikan petunjuk terkait lokasi penyimpanan stok barang dalam gudang. Pemilihan lokasi, dan metode rotasi stok barang umumnya dilakukan berdasarkan beberapa metode berikut, seperti FIFO (First In, First Out), LIFO (Last In, First Out), atau FEFO (First Expired, First Out).
3. Mengambil Stok Barang
Staf gudang akan mengumpulkan stok barang sesuai dengan pesanan dari lokasi penyimpanan yang sudah ditentukan. Selain itu, penggunaan teknologi seperti barcode scanner ataupun RFID (Radio Frequency Identification) dapat membantu memastikan akurasi dalam pengambilan stok barang.
4. Pengecekan Kembali Stok Barang
Setelah pengambilan, staf gudang akan melakukan pengecekan stok barang yang diambil untuk memastikan kesesuaian dengan pesanan. Penerapan teknologi scanning seperti RFID yang terintegrasi dengan software inventory barang sangat membantu dalam meminimalisir kesalahan.
5. Pengemasan dan Pengiriman
Setelah stok barang diambil dan telah melalui tahap pengecekan, stok barang tersebut akan dipindahkan ke area pengemasan untuk dikumpulkan, diberi label, dan dikemas sesuai dengan standar pengiriman. Setelah itu, stok barang siap untuk diantar ke konsumen.
Teknologi yang Digunakan dalam Picking
Untuk mempermudah staf gudang melakukan pengambilan stok barang, dan meningkatkan efisiensi dan akurasi proses picking,perusahaan dapat menerapkan beberapa teknologi berikut :
1. Barcode dan QR Code
Teknologi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menandai setiap stok barang. Untuk dapat membaca informasi dari barcode maupun QR code, staf gudang akan membutuhkan scanner untuk memverifikasi proses picking.
2. RFID (Radio Frequency Identification)
RFID merupakan salah satu jenis scanner untuk membaca informasi dari stok barang menggunakan frekuensi radio tanpa perlu pemindaian langsung. Perangkat ini dapat mempercepat proses picking dan meningkatkan akurasi.
3. Pick to Light / Put to Light
Teknologi ini memandu staf gudang untuk mengambil stok barang dengan menggunakan cahaya atau display yang menyala di lokasi penyimpanan yang harus diambil. Sehingga, staf gudang hanya perlu mengikuti panduan cahaya.
4. Software Inventory Barang
Teknologi ini digunakan untuk membantu pengelolaan inventory perusahaan melalui sebuah sistem. Software Inventory Barang dapat melacak seluruh operasional gudang, meningkatkan visibilitas dan produktivitas perusahaan, serta mengotomatisasi proses yang dilakukan secara manual, untuk menghindari terjadinya kesalahan.
Tingkatkan Efisiensi dan Akurasi Picking dengan WMS dan RFID dari Prieds
Melalui software inventory barang (WMS), seluruh operasional gudang dapat dilakukan secara otomatis setelah pesanan dari konsumen diterima perusahaan. Selain itu, sistem ini mampu melakukan pencatatan stok barang rutin dengan lebih akurat. Tujuan dari penerapan WMS ini dapat meningkatkan operasional gudang, dan mengoptimalkan proses picking agar berjalan dengan lebih efisien dan akurat. Dengan integrasi teknologi seperti WMS dan juga RFID, perusahaan dapat mengoptimalkan dalam pengelolaan gudang, serta meminimalisir kesalahan.
Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait efisiensi proses picking dengan WMS melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan Software yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.
Comments