top of page

Perbedaan Fast Moving dan Slow Moving Stok Barang dan Cara Optimalisasinya

Permintaan pasar yang dinamis membuat perputaran stok barang dalam gudang menjadi tidak menentu. Terdapat produk yang sedang banyak permintaan, sehingga membuat perputaran produk tinggi. Hal ini umumnya dikenal dengan fast moving product. Disisi lain terdapat juga produk yang kurang begitu laku dipasaran sehingga terjadi perputaran produk yang rendah, atau dikenal juga dengan slow moving produk.


Pengertian Fast Moving dan Slow Moving Stok Barang

Fast Moving dan Slow Moving Stok Barang

Pengertian Stok Barang Fast Moving

Stok barang fast moving merupakan jenis produk yang memiliki tingkat perputaran stok tinggi. Hal ini menandakan bahwa produk dalam kategori ini sering dipesan oleh konsumen. Pada kategori ini, umumnya diisi dengan stok barang dengan permintaan tinggi, seperti kebutuhan pokok ataupun barang populer yang cepat habis.


Pengertian Stok Barang Slow Moving

Sedangkan stok barang slow moving adalah jenis produk dengan tingkat perputaran rendah. Pada kategori ini, stok barang ini jarang terjual dan cenderung bertahan lama dalam gudang. Stok barang slow moving bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti permintaan yang rendah, kurangnya popularitas, perubahan tren ataupun stok barang yang sifatnya musiman.


Perbedaan Fast Moving dan Slow Moving Stok Barang

Untuk dapat mengetahui perbedaan antara stok barang fast moving dan slow moving, dapat dilihat dari beberapa aspek berikut :


1. Tingkat Perputaran Stok 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, stok barang fast moving merupakan stok barang dengan perputaran yang tinggi. Hal ini membuat perusahaan perlu melakukan pengadaan stok kembali sebelum stok dalam gudang habis. Sedangkan pada stok barang slow moving, tingkat perputaran stoknya rendah. Sehingga stok barang cenderung tersimpan lama dalam gudang karena jarang dibeli.


2. Permintaan di Pasar

Dengan perputaran stok yang tinggi, jenis produk fast moving memiliki permintaan konsumen tinggi dan konsisten. Sehingga stok barang cepat habis terjual. Disisi lain, stok barang slow moving umumnya lebih lama tersimpan dalam gudang. Hal ini disebabkan oleh permintaan pasar yang sedikit.


3.Dampak Terhadap Inventaris

Jika tidak terkelola dengan baik, stok barang fast moving dapat menyebabkan kelangkaan atau kehabisan stok barang. Hal ini membuat perusahaan perlu melakukan pengadaan stok barang sebelum jumlah inventory menipis. Pada stok barang slow moving, berdampak pada peningkatan biaya penyimpanan dan juga kemungkinan terjadinya dead stock. Sehingga perusahaan perlu memiliki perencanaan yang baik agar tidak menyimpan jenis stok barang slow moving dalam jumlah besar.


4. Pengaruh Terhadap Cash Flow Perusahaan

Stok barang dengan permintaan yang tinggi yaitu jenis produk fast moving berdampak pada pemberian cash flow yang cepat, karena barang segera terjual. Sedangkan produk slow moving akan menghambat cash flow perusahaan, karena terdapat modal yang terikat di dalam stok barang tersebut.


5. Tingkat Risiko

Berdasarkan faktor risiko, produk dengan kategori fast moving memiliki tingkat risiko yang rendah, baik secara finansial maupun secara kondisi stok barang. Hal ini disebabkan produk fast moving memiliki tingkat permintaan yang tinggi dan cepat terjual. Disisi lain, produk dengan kategori slow moving memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi. Hal ini dikarenakan stok barang ini lebih lama tersimpan dalam gudang, sehingga perusahaan akan mengalami peningkatan biaya operasional dan juga stok barang berpotensi kadaluarsa, ataupun menjadi stok mati.


Ciri Stok Barang Fast Moving

Berikut beberapa ciri dari stok barang pada kategori fast moving :

  1. Permintaan konsumen tinggi ,yang menandakan stok barang pada jenis ini sering dibeli dan selalu dibutuhkan konsumen.

  2. Waktu penyimpanan dalam gudang cukup singkat, karena jumlah permintaan atau pesanan yang tinggi.

  3. Salah satu ciri stok barang dapat dikategorikan fast moving adalah volume penjualan tinggi, sehingga perputaran barang tinggi.

  4. Perusahaan perlu melakukan restocking dengan frekuensi yang lebih sering agar tidak kehabisan barang untuk produk fast moving.


Ciri Stok Barang Slow Moving

Berikut beberapa ciri dari stok barang dengan kategori slow moving :

  1. Permintaan konsumen rendah, yang menandakan produk jenis slow moving ini jarang terjual dan permintaannya cukup fluktuatif.

  2. Membutuhkan waktu penyimpanan dalam gudang yang lama, karena stok barang tidak banyak permintaan terhadap produk slow moving.

  3. Volume penjualan rendah sehingga perputaran produk juga rendah menjadi ciri utama produk dikatakan slow moving.

  4. Waktu restocking lebih jarang dilakukan untuk stok barang slow moving akibat permintaan pasar yang minim dan menghindari terjadinya penumpukan barang dalam gudang.


Cara Optimalisasi Stok Fast Moving dan Slow Moving melalui Software Stok Barang

Software stok barang dapat membantu perusahaan untuk dapat mengoptimalkan seluruh inventory yang dimiliki dalam gudang. Baik stok barang jenis fast moving maupun slow moving akan dapat dikelola dengan baik, sehingga perusahaan dapat meminimalisir risiko seperti penumpukan stok barang, dead stock dan juga kerugian akibat biaya yang meningkat. Berikut bagaimana software stok barang mengoptimalkan produk fast moving dan slow moving :


1. Pemantauan Stok Barang secara Real-Time

Penerapan software stok barang memungkinkan perusahaan untuk melakukan pemantauan ketersediaan inventory secara real-time. Hal ini membuat perusahaan bisa mengetahui tingkat jumlah stok barang, kondisi stok barang dan jumlah kebutuhan.


2. Otomatisasi Proses Pengelolaan Gudang

Kelebihan yang ditawarkan software stok barang yaitu dapat melakukan otomatisasi dalam terhadap operasional gudang. Beberapa hal yang bisa diotomatisasi seperti pemrosesan pesanan, pengadaan stok barang, stock opname hingga penyusunan laporan performa gudang.


3. Menyusun Forecasting Permintaan

Software stok barang mampu mengambil dan mengelola data dengan lebih akurat terkait operasional gudang. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menyusun forecasting permintaan berdasarkan tren penjualan dan permintaan berdasarkan riwayat penjualan. Sehingga bisa menyesuaikan jumlah stok barang untuk menjaga ketersediaan barang sesuai permintaan.


4. Optimalisasi Penyimpanan

Dengan software stok barang, perusahaan dapat mengoptimalkan area penyimpanan dalam gudang dengan menempatkan stok barang fast moving di area yang mudah diakses untuk mempercepat proses picking, dan menempatkan stok barang slow moving di area yang tersisa. Sehingga, perusahaan tetap dapat melakukan pemantauan terhadap seluruh stok barang dan menjaga agar tidak terjadi dead stock.


5. Metode Penanganan Stok Barang Slow Moving

Berdasarkan data inventory perusahaan dapat mengetahui stok barang dengan kategori slow moving. Sehingga perusahaan dapat menyusun strategi untuk mengoptimalkan stok barang slow moving dengan melakukan mengurangi atau menghentikan sementara pengadaan stok barang. Selain itu, perusahaan juga dapat menyusun strategi penjualan yang tepat seperti diskon, agar stok barang dengan kategori slow moving dapat terjual.


Mengoptimalkan stok barang fast moving dan slow moving melalui penerapan software stok barang, perusahaan dapat meminimalisir risiko yang dapat mengakibatkan kerugian. Dengan software stok barang, seluruh proses akan diotomatisasi, sehingga operasional gudang menjadi lebih akurat dan efisien.


Sebagai penyedia software stok barang, Prieds menawarkan solusi pengelolaan produk fast moving dan slow moving, melalui integrasi antara software dan hardware yang dapat disesuaikan kebutuhan perusahaan. Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait optimalisasi produk fast moving dan slow moving dengan penerapan Software Stok Barang Prieds melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan Software yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.

15 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page