Sebuah perusahaan wajib untuk dapat mengukur kinerja proses bisnis, salah satunya yaitu manajemen gudang. Evaluasi terhadap manajemen gudang dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas pergudangan berjalan sesuai dengan rencana, atau perlu dilakukan optimasi agar berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Salah satu tolak ukur keberhasilan bisnis adalah dengan melihat kinerja manajemen gudang dan juga penjualan. Untuk dapat mengukur penjualan, KPI yang digunakan adalah Inventory Turnover. Sebelum membahas lebih dalam, simak pengertian, fungsi dan juga cara menghitung KPI Inventory Turnover.
Pengertian Inventory Turnover
Inventory Turnover adalah indikator yang digunakan untuk mengukur jumlah stok barang yang terjual dalam satu periode atau satu tahun. Indikator ini dapat menunjukkan seberapa cepat perusahaan menjual persediaan dan bagaimana analisa membandingkan dengan rata-rata industri. Tentunya, hasil analisis data dari indikator ini akan berpengaruh pada pembuatan keputusan pembelian yang lebih tepat sasaran.
Perusahaan Anda juga dapat mengukur keuntungan dengan melihat hasil rasio perputaran persediaan. Hal ini menandakan adanya peningkatan penjualan dan mengurangi biaya penyimpanan, seperti sewa, asuransi, pencurian, dan biaya operasional lain.
Rendahnya rasio turnover mengindikasikan adanya penurunan penjualan dan kemungkinan terjadinya over-stock. Penyebab rendahnya rasio turnover bisa diakibatkan adanya kendala stok barang yang ditawarkan untuk dijual atau menurunnya permintaan pasar.
Disisi lain, rasio perputaran persediaan yang tinggi dapat menunjukkan adanya penjualan yang kuat atau inventaris yang tidak mencukupi. Rasio turnover yang tinggi merupakan rasio yang ideal, namun tidak menutup kemungkinan jika rasio perputaran persediaan yang rendah dapat diartikan sebagai hal baik.
Fungsi Inventory Turnover dalam Manajemen Gudang
Seperti yang telah disebutkan diatas, rasio inventory turnover berperan penting bagi perusahaan untuk mengukur persediaan terjual dalam satu periode. Selain dapat mengukur penjualan, Inventory Turnover memiliki fungsi lain, yaitu :
Mengukur Kinerja Manajemen Gudang
Inventory turnover digunakan sebagai salah satu key performance indicator (KPI) dalam proses supply chain. Dengan inventory turnover, perusahaan dapat mengukur kinerja manajemen gudang, dilihat dari angka penjualan sudah memenuhi target performa sesuai harapan atau tidak.
Hal ini menunjukkan bahwa fungsi rasio inventory turnover yang pertama yakni guna membantu pengukuran key performance indicator (KPI). Apakah KPI yang Anda buat mencapai target atau tidak. Dengan menggunakan KPI seperti inventory turnover, akan membantu perusahaan dalam mengambil langkah kedepannya.
Menentukan Keputusan Bisnis
Inventory turnover akan membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi dan juga mengambil keputusan bisnis. Beberapa contoh keputusan yang dapat dilakukan dengan melihat KPI inventory turnover yaitu :
Meningkatkan produksi barang dengan tingkat permintaan konsumen yang tinggi
Melakukan stok bahan sesuai kebutuhan produksi
Melakukan evaluasi dan menyusun strategi penjualan dan marketing yang tepat
Menghemat pengeluaran bisnis yang tidak perlu
Dengan menggunakan indikator yang tepat untuk mengukur kinerja proses bisnis, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan dan mengembangkan bisnis, namun juga perusahaan dapat mengurangi beban operasional dan biaya yang tidak perlu.
Menghemat Pengeluaran Perusahaan
Penggunaan indikator inventory turnover tidak hanya membantu perusahaan dalam mengukur penjualan. Perusahaan dapat menggunakan hasil perhitungan untuk menentukan jumlah stok barang yang diperlukan untuk memproduksi barang dengan permintaan yang tinggi.
Perusahaan akan memiliki kontrol yang lebih baik pada biaya dan manajemen gudang. Kendala seperti biaya transportasi berlebih dan kesulitan perusahaan dalam memenuhi permintaan yang tentunya akan merugikan perusahaan dapat diminimalisir. Dan juga perusahaan dapat memaksimalkan area penyimpanan gudang dan menghindari terjadinya stok berlebih maupun kelangkaan stok.
Ukur Inventory turnover dengan mudah melalui aplikasi manajemen gudang dengan keamanan yang baik serta kemudahan untuk integrasi sesuai kebutuhan bisnis anda melalui tim ahli Prieds.
Cara Menghitung Inventory Turnover
Penting bagi perusahaan untuk mengukur efektivitas penjualan. Salah satu indikator penting untuk dapat mengukur penjualan dalam satu periode yaitu menggunakan Inventory Turnover.
Secara umum, untuk dapat menghitung inventory turnover yaitu dengan melakukan perbandingan antara harga pokok barang dengan rata-rata penjualan pada periode yang sama.
Rasio Inventory Turnover = Penjualan / Rata-Rata Persedian
Penggunaan rata-rata persediaan sebagai pengganti persediaan akhir yang sangat berfluktuasi di sepanjang tahunnya.
Penulisan lain rumus inventory turnover yang dapat Anda gunakan sebagai berikut :
Rasio Inventory Turnover = Penjualan / (Persediaan Awal+Persediaan Akhir) / 2
Perhitungan ini dapat membantu Anda dalam menentukan keputusan bisnis perusahaan. rasio perputaran persediaan dapat Anda gunakan untuk memantau perputaran stok dengan cermat sehingga Anda akan mendapatkan gambaran rasio investasi bisnis dengan lebih baik.
Baca Juga:
Sistem Manajemen Gudang Prieds memudahkan bisnis dalam menghitung Inventory Turnover
Untuk dapat melakukan evaluasi terhadap proses Supply Chain, perusahaan perlu memiliki data yang lengkap sesuai Indikator Supply Chain, salah satunya yaitu Inventory Turnover. Penggunaan Sistem Manajemen Gudang Prieds dapat membantu bisnis untuk mengumpulkan data dan memantau aktivitas pada gudang seperti, layouting area penyimpanan pada gudang, jumlah stok barang memantau proses Inbound, Inventory Outbound hingga Purchase Order. Sehingga perusahaan memiliki jejak rekam secara digital dan dapat melakukan evaluasi sesuai dengan KPI Supply Chain.
Penerapan Warehouse Management System memiliki banyak keuntungan bagi bisnis Anda. Pelajari lebih lanjut dan konsultasikan dengan tim ahli Prieds untuk dapatkan banyak keuntungan dengan menerapkan Smart Warehouse Management System pada bisnis Anda.
Comments