Untuk dapat meningkatkan efisiensi supply chain, salah satu solusi yang dapat diterapkan perusahaan yaitu dengan menggabungkan pengelolaan dan pengiriman stok barang menjadi satu. Proses ini dikenal dengan order consolidation, dan memiliki berbagai manfaat bagi supply chain.
Menggabungkan beberapa pesanan menjadi satu pengiriman tentu membutuhkan ketelitian dalam pengelolaan barang. Untuk itu, perusahaan perlu menerapkan teknologi seperti software supply chain yang terintegrasi dengan RFID, sehingga proses order consolidation dapat dipantau secara real-time.
Definisi Order Consolidation dalam Supply Chain
Order consolidation adalah proses penggabungan beberapa pesanan kecil menjadi satu pengiriman yang lebih besar dengan tujuan mengoptimalkan efisiensi operasional, menekan biaya logistik, dan memaksimalkan kapasitas transportasi. Dalam rantai pasok (supply chain), pendekatan ini sering digunakan untuk meningkatkan efisiensi distribusi dan mengurangi frekuensi pengiriman barang.
Tujuan Order Consolidation dalam Supply Chain
Penerapan order consolidation memiliki beberapa tujuan penting agar supply chain dapat menjadi opitmal. Berikut beberapa tujuan order consolidation:
1. Penghematan Biaya Transportasi
Dengan menggabungkan pesanan kecil menjadi satu pengiriman besar, perusahaan dapat memanfaatkan tarif yang lebih murah berdasarkan volume atau berat (economies of scale).
2. Mengurangi Frekuensi Pengiriman
Konsolidasi pesanan memungkinkan pengurangan jumlah perjalanan pengiriman. Hal ini tentu dapat menghemat waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengiriman.
3. Optimalisasi Kapasitas Transportasi
Melalui konsolidasi pesanan, perusahaan dapat mengoptimalisasi kapasitas transportasi. Selain itu, perusahaan juga dapat mengurangi biaya per unit barang yang terkirim.
Tantangan Order Consolidation dalam Supply Chain
Menjalankan order consolidation pada suply chain memiliki beberapa tantangan yang umum terjadi, diantaranya yaitu:
1. Keterlambatan Pengiriman
Menggabungkan pesanan dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman jika konsolidasi harus menunggu pesanan lain untuk mencapai jumlah tertentu.
2. Kompleksitas Perencanaan
Agar order consolidation tidak menghambat proses supply chain, perusahaan perlu mengelola dan mengoptimalkan perencanaan konsolidasi dengan tepat.
3. Keterbatasan Kapasitas Penyimpanan
Di area gudang yang tidak terlalu besar, penerapan order consolidation dapat mengurangi efektivitas supply chain, karena memerlukan ruang penyimpanan tambahan.
4. Ketidaksesuaian Permintaan Konsumen
Pengelolaan order consolidation yang tidak tepat akan menimbulkan beberapa permasalahan yang dapat mengurangi kepuasan konsumen, seperti pengiriman tertunda, hingga kesalahan pengiriman produk.
Metode untuk Melakukan Order Consolidation
Agar proses order consolidation dalam supply chain menjadi lebih efisien, perusahaan dapat menerapkan beberapa metode berikut:
1. Pengelompokan Berdasarkan Lokasi
Pesanan dari konsumen yang berada di wilayah atau area yang sama dapat digabungkan menjadi satu pengiriman untuk mengoptimalkan rute distribusi.
2. Pengelompokan Berdasarkan Waktu
Konsolidasi Pesanan dapat dilakukan dengan mengumpulkan pesanan produk yang diterima dalam periode waktu tertentu (misalnya, harian atau mingguan) sebelum dikirimkan.
3. Milk Run
Sebuah strategi pengumpulan stok barang dari berbagai pemasok ke satu kendaraan yang akan langsung dikirimkan ke satu atau beberapa konsumen.
4. Cross-Docking
Metode order consolidation dengan cross docking dilakukan dengan cara mengumpulkan stok barang dari berbagai pemasok di dalam pusat distribusi tanpa disimpan lama, lalu segera dikirim ke tujuan akhir.
Optimalisasi Order Consolidation dengan Software Supply Chain dan RFID Prieds
Penerapan teknologi, seperti RFID dan software supply chain akan memaksimalkan proses order consolidation, serta mengantisipasi terjadinya tantangan dan hambatannya. Dengan teknologi tersebut perusahaan akan mendapatkan proses order consolidation yang lebih optimal, seperti:
1. Peningkatan Akurasi Identifikasi
RFID memungkinkan identifikasi produk secara otomatis dan akurat, sehingga meminimalkan kesalahan dalam proses konsolidasi. Tag RFID dapat menyimpan informasi seperti jenis barang, lokasi, dan waktu pengiriman.
2. Monitoring Real-Time
Perangkat RFID yang terhubung dengan software supply chain memungkinkan perusahaan untuk melakukan pemantauan status barang secara real-time, memastikan semua item yang dikonsolidasikan telah sesuai dengan pesanan.
3. Efisiensi Waktu dan Proses Konsolidasi
Dengan RFID, staf tidak perlu mengelola manual satu per satu. Pembacaan data RFID dapat dilakukan dalam jumlah besar secara bersamaan, mempercepat proses konsolidasi serta meningkatkan efisiensi supply chain.
4. Optimasi Ruang Penyimpanan
Data dari RFID membantu perusahaan untuk menyesuaikan pengaturan barang yang akan dikonsolidasikan dengan lebih efisien, mengurangi kebutuhan akan ruang penyimpanan tambahan.
5. Pengurangan Biaya Operasional
Automasi proses dengan RFID mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual dan meminimalkan risiko kesalahan manusia, yang pada akhirnya menekan biaya operasional.
Dengan penerapan teknologi seperti RFID System yang terhubung dengan software supply chain perusahaan akan mendapat berbagai manfaat bagi proses order consolidation, mulai dari perencanaan yang baik, akurasi data dan analisis, meningkatkan efisiensi konsolidasi pesanan.
Prieds juga menawarkan Software Suply Chain untuk meningkatkan visibilitas terhadap rantai pasok secara real-time, pencatatan dan pengelolaan order consolidation yang akurat, melalui integrasi dengan RFID. Hal ini membuat perusahaan lebih mudah mengawasi seluruh proses pemenuhan pesanan.
Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait penerapan order consolidation yang optimal dengan penerapan Sistem RFID dan Software Supply Chain melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan Software yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.
Comments