top of page
kevramadhani

Kitting: Arti, Manfaat dan Optimalisasinya dalam Manajemen Stok

Pengelompokkan barang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pada proses manajemen stok. Baik dalam industri manufaktur maupun distribusi, pengelompokkan barang dibutuhkan agar mempermudah pemantauan dan mencegah kerusakan produk. 


Pengertian Kitting dalam Manajemen Stok

Pengertian Kitting dalam Manajemen Stok

Kitting adalah proses mengelompokkan berbagai barang atau komponen individual yang dibutuhkan untuk membuat satu set atau paket produk jadi. Dalam konteks manajemen stok barang, kitting biasanya dilakukan di gudang atau fasilitas distribusi untuk mempersiapkan bahan atau komponen sebelum dikirimkan ke pelanggan atau digunakan dalam proses produksi.


Manfaat Kitting dalam Manajemen Stok

Kitting tidak hanya berguna untuk optimalisasi proses produksi, tetapi kitting juga memiliki berbagai manfaat dalam manajemen stok, diantaranya yaitu:


1. Efisiensi Operasional

Kitting dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengambil stok satu per satu. Hal ini dikarenakan seluruh komponen telah digabungkan atau dikumpulkan terlebih dahulu.


2. Mengurangi Risiko Kesalahan

Dengan menerapkan kitting, perusahaan dapat meminimalisir risiko pengambilan barang yang salah, karena setiap kit sudah dipastikan sesuai dengan kebutuhan produk atau pesanan.


3. Peningkatan Produktivitas

Produktivitas dari karyawan gudang dapat ditingkatkan untuk fokus pada perakitan atau pengiriman. Hal ini karena seluruh komponen atau stok yang dibutuhkan telah melalui proses kitting.


4. Memaksimalkan Ruang Penyimpanan

Dengan menerapkan kitting, perusahaan dapat menyimpan stok barang yang sering dipakai bersama. Selain dapat memaksimalkan ruang penyimpanan, hal ini juga bermanfaat bagi peningkatan efisiensi staff untuk melakukan pengambilan stok.


5. Peningkatan Layanan bagi Konsumen

Dengan kitting, setiap pesanan konsumen dapat dipenuhi dengan lebih cepat dan akurat. Dengan proses pengelolaan yang efisien dan pemenuhan pesanan yang akurat, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen.


Tahap dalam Proses Kitting

1. Identifikasi Komponen atau Stok

Tentukan stok atau komponen yang harus disertakan dalam kit berdasarkan kebutuhan produk atau pesanan. Pada tahap ini, staff tidak hanya mengidentifikasi, tapi mengelompokkan stok barang tersebut agar mudah untuk diproses dalam gudang.


2. Pengambilan Stok (Picking)

Dalam manajemen stok, setelah perusahaan mengidentifikasi barang yang dibutuhkan, kemudian akan dilanjutkan dengan proses picking atau mengambil stok atau komponen dari lokasi penyimpanan di gudang.


3. Pengelompokan dan Pengecekan

Setelah seluruh stok yang dibutuhkan diambil dari area penyimpanan, kemudian akan diproses untuk penggabungan barang-barang sesuai dengan spesifikasi kit. Setelah itu staff akan melakukan pengecekan untuk memastikan semua komponen lengkap.


4. Pengemasan

Setelah seluruh stok diverifikasi dan lengkap sesuai dengan pesanan, berikutnya stok tersebut akan melalui tahap pengemasan dan disatukan menjadi satu unit kit. Pada tahap ini, staff juga perlu menyertakan dokumen pendukung dalam kemasan yang memuat informasi produk.


5. Penyimpanan atau Pengiriman

Kit yang telah selesai melalui tahap pengemasan dapat langsung dikirimkan atau disimpan untuk digunakan di lain waktu. Perusahaan juga perlu memastikan bahwa stok yang dikirimkan dalam kondisi yang baik dan tersimpan sesuai dengan standarnya untuk menjaga kualitas produk. 


Tantangan dalam Proses Kitting

Tentu dalam proses kitting, perusahaan pernah mengalami beberapa hambatan dan tantangan. Terlebih lagi jika kitting dilakukan tanpa ada bantuan teknologi. Berikut beberapa tantangan dalam proses kitting:


1. Kesalahan Picking atau Packing

Jika manajemen stok tidak berjalan dengan baik, akan menimbulkan risiko kesalahan saat proses pengambilan stok atau komponen, maupun kesalahan pada tahap pengemasan produk.


2. Manajemen Stok yang Kompleks

Proses kitting memerlukan manajemen stok yang terorganisir dengan baik untuk melacak barang individu dan kit secara bersamaan.


3. Keterbatasan Ruang

Perusahaan perlu memastikan ruang penyimpanan dalam gudang perlu dapat menampung kit yang sudah dirakit sekaligus stok barang lainnya.


4. Waktu Proses yang Lama

Jika manajemen stok dilakukan secara manual, proses kitting akan memakan waktu, terlebih lagi ketika melibatkan banyak komponen atau produk.


5. Data yang Tidak Akurat

Proses yang dijalankan secara manual dapat mengakibatkan pencatatan data yang tidak akurat mengenai stok barang dan dapat menghambat proses kitting.


Cara Optimalisasi Kitting dalam Manajemen Stok dengan WMS

Warehouse Management System (WMS) merupakan salah satu solusi yang dapat membantu mengelola proses kitting secara efisien. WMS dapat mengoptimalkan kitting melalui otomatisasi proses manajemen stok, integrasi data real-time, penjadwalan kitting yang optimal, memaksimalkan ruang penyimpanan, meminimalisir berbagai risiko kerugian, hingga meningkatkan pengawasan dan evaluasi kinerja berdasarkan data. Hal ini membuat perusahaan mampu mempercepat proses pemenuhan pesanan konsumen.


Sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan Warehouse Management System (WMS), Prieds hadir dengan sistem yang dilengkapi berbagai fitur yang mampu mengoptimalkan proses kitting. Melalui WMS Prieds, perusahaan dapat mengkonfigurasi sesuai kebutuhan perusahaan, melakukan integrasi dengan sistem ataupun perangkat lain, sehingga proses manajemen stok menjadi lebih efisien.


Pelajari lebih lanjut cara optimalisasi kiting dalam manajemen stok denganWMS melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan sistem yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.

0 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page