top of page

Capacity Planning: Definisi, Jenis, Manfaat, Metode dan Prosesnya

kevramadhani

Perusahaan perlu menyusun perencanaan operasional seperti capacity planning. Tujuannya agar perusahaan memiliki gambaran terkait performa operasionalnya untuk dapat membuat ataupun mengelola inventory yang dimiliki.


Proses capacity planning dapat dengan mudah dilakukan melalui Software Manajemen Inventory. Dengan pengelolaan data terpusat, otomatisasi proses operasional, hingga analisis dan monitoring, berbagai fitur pada software ini mampu membantu perusahaan untuk menyusun capacity planning dengan akurat.


Definisi Capacity Planning

Pengertian Capacity Planning

Capacity Planning merupakan proses penentuan kapasitas sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan produk atau layanan pada masa mendatang. Dalam konteks inventory management, capacity planning membantu perusahaan memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup, seperti ruang penyimpanan, tenaga kerja, dan bahan baku, untuk mendukung pengelolaan inventaris yang optimal.


Proses ini penting bagi perusahaan untuk dapat menghindari underutilization (kapasitas berlebih yang tidak digunakan secara optimal) dan overutilization (kapasitas yang terlalu dipaksakan sehingga tidak efektif). Dengan capacity planning yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki.


3 Jenis Capacity Planning

Capacity planning dapat dibagi berdasarkan jangka waktunya menjadi tiga jenis perencanaan, yaitu: 


1. Short-Term Capacity Planning

Berfokus pada pengelolaan kapasitas dalam jangka pendek, biasanya mingguan atau bulanan, dengan memastikan ruang gudang cukup untuk kebutuhan mendesak seperti stok promosi musiman.


2. Medium-Term Capacity Planning

mencakup perencanaan kapasitas untuk beberapa bulan hingga satu tahun ke depan, seperti mengatur pola pengisian kembali (replenishment) stok berdasarkan tren musiman yang lebih stabil.


3.Long-Term Capacity Planning

berorientasi pada perencanaan kapasitas untuk jangka waktu lebih dari satu tahun, termasuk memperluas gudang atau menginvestasikan teknologi baru untuk otomatisasi pengelolaan inventaris.


4 Metode dalam Melakukan Capacity Planning

1. Lead Strategy

Jenis metode ini adalah pendekatan dengan menambah kapasitas sebelum permintaan meningkat, bertujuan untuk mengantisipasi pertumbuhan yang diproyeksikan. Strategi ini cocok untuk bisnis yang mengalami pertumbuhan cepat atau memiliki pasar dengan potensi ekspansi besar, karena memastikan ketersediaan kapasitas yang cukup sejak awal.


Lag Strategy

Metode jenis ini melibatkan penambahan kapasitas setelah terjadi peningkatan permintaan. Strategi ini cocok untuk bisnis yang ingin mengurangi risiko investasi berlebih, terutama jika ada ketidakpastian dalam proyeksi permintaan atau jika penambahan kapasitas membutuhkan biaya yang signifikan.


Match Strategy

Dalam metode match, berfokus pada penambahan kapasitas secara bertahap seiring dengan peningkatan permintaan. Pendekatan ini bertujuan untuk mencocokkan kapasitas dengan kebutuhan secara progresif, sehingga memberikan fleksibilitas bagi bisnis dalam mengelola sumber daya tanpa harus mengambil risiko besar di awal.


Dynamic Strategy

Metode dynamic merupakan strategi yang lebih fleksibel, di mana kapasitas disesuaikan secara dinamis mengikuti fluktuasi permintaan. Strategi ini sangat cocok untuk bisnis dengan pola permintaan yang stabil tetapi terkadang mengalami perubahan yang tidak terduga, sehingga memungkinkan respons yang cepat terhadap perubahan pasar.


Tujuan dan Manfaat Capacity Planning dalam Manajemen Inventory

Menyusun Capacity Planning memiliki berbagai tujuan dan manfaat dalam proses manajemen inventory agar berjalan dengan lebih optimal. berikut beberapa tujuan dan manfaat capacity planning:


  1. Memenuhi Permintaan: Memastikan bahwa kapasitas penyimpanan dan sumber daya mampu menangani kebutuhan permintaan pasar, sehingga perusahaan dapat memastikan produk yang dicari konsumen selalu tersedia dan mudah didapatkan.

  2. Efisiensi Biaya Operasional: Mengurangi pemborosan dan biaya tambahan akibat kelebihan atau kekurangan kapasitas.

  3. Perencanaan Jangka Panjang: Memprediksi kebutuhan kapasitas di masa mendatang dan memastikan kemampuan perusahaan untuk dapat menyediakan produk sesuai permintaan pasar.

  4. Mengoptimalkan Manajemen Inventory: perencanaan kapasitas dilakukan agar perusahaan dapat meminimalisir risiko hambatan dalam pengelolaan inventory yang dapat menyebabkan keterlambatan dan kendala dalam proses pemenuhan pesanan.


Proses Penyusunan Capacity Planning dalam Manajemen Inventory

Berikut proses penyusunan capacity planning yang umum diterapkan dalam manajemen inventory perusahaan:


1. Analisis Permintaan

Langkah awal dalam capacity planning yaitu dimulai dengan analisis permintaan. Tujuannya untuk menentukan kebutuhan kapasitas berdasarkan data historis, tren pasar, dan proyeksi permintaan. Proses ini sering melibatkan penggunaan alat seperti forecasting atau demand planning untuk menghasilkan prediksi yang akurat mengenai kebutuhan di masa depan.


2. Penilaian Kapasitas Terkini

Setelah analisis permintaan dilakukan, tahap selanjutnya dalam capacity planning yaitu mengevaluasi kapasitas yang tersedia, termasuk ruang penyimpanan, peralatan, dan tenaga kerja. Penilaian ini memberikan gambaran tentang kemampuan organisasi saat ini untuk memenuhi kebutuhan permintaan.


3. Identifikasi Kesenjangan Kapasitas

Perusahaan juga perlu membandingkan permintaan dengan kapasitas yang tersedia dalam menyusun capacity planning. Tujuannya adalah menemukan kesenjangan yang mungkin terjadi, baik dalam bentuk kekurangan atau kelebihan kapasitas, sehingga dapat diantisipasi secara tepat.


4. Perencanaan dan Penyesuaian Kapasitas

Tahap ini melibatkan pengambilan keputusan strategis untuk menambah atau mengurangi kapasitas sesuai kebutuhan. Contoh tindakan yang dapat dilakukan adalah menyewa gudang tambahan, menambah shift kerja, atau mengurangi stok barang yang pergerakannya lambat agar lebih efisien.


5. Monitoring dan Evaluasi

Tahap terakhir dalam capacity planning yaitu melakukan pengawasan dan evaluasi secara rutin untuk memastikan bahwa rencana kapasitas tetap relevan dengan perubahan kondisi pasar. Evaluasi ini membantu perusahaan mengidentifikasi area yang perlu disesuaikan dan menjaga kapasitas yang optimal di setiap situasi.


Optimalkan Capacity Planning dengan Sistem Manajemen Inventory Prieds

Sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan Sistem Manajemen Inventory, Prieds menghadirkan sistem yang dilengkapi berbagai fitur untuk mempermudah perusahaan dalam mengoptimalkan proses capacity planning. Melalui penerapan Sistem Manajemen Inventory Prieds, perusahaan dapat mengkonfigurasi sistem sesuai kebutuhan perusahaan, dan melakukan integrasi dengan sistem ataupun perangkat lain seperti RFID, sehingga penyusunan capacity planning dapat dilakukan dengan lebih efisien dan akurat.


Pelajari lebih lanjut cara optimalisasi capacity planning dengan Sistem Manajemen Inventory melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan sistem yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.

18 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page