top of page

Build to Order (BTO): Arti, Peran, Kelebihan, dan Contoh Penerapan

kevramadhani

Salah satu cara untuk dapat memaksimalkan ruang penyimpanan gudang dan meningkatkan efisiensi pengelolaan yaitu dengan menerapkan metode build to order atau BTO. Metode ini mampu meminimalisir penggunaan gudang karena produk hanya dirakit saat perusahaan menerima pesanan.


Agar penerapan metode BTO menjadi optimal, perusahaan membutuhkan teknologi seperti software manajemen gudang. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat meningkatkan akurasi pesanan, sehingga perakitan produk dapat dilakukan dengan lebih efisien.


Arti Build to Order (BTO) dalam Manajemen Gudang

Build to Order (BTO) merupakan strategi dalam proses produksi dan manajemen gudang dimana produk hanya dibuat setelah perusahaan menerima pesanan. Sehingga perusahaan hanya menyimpan bahan baku dalam gudang, tanpa memiliki persediaan produk jadi.


Dalam konteks gudang, BTO menandakan bahwa stok barang tidak disimpan dalam jumlah besar, tetapi perusahaan hanya menyimpan komponen untuk disiapkan dan dirakit ketika ada permintaan. Strategi ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan stok, meningkatkan fleksibilitas produksi, dan memastikan bahwa barang yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan spesifik dari pesanan.


Peran Manajemen Gudang dalam Proses Build to Order (BTO)

Manajemen gudang dalam proses BTO memiliki peran penting yang berdampak bagi kelancaran proses produksi, maupun proses distribusi stok. Berikut adalah beberapa peran utama dari manajemen gudang dalam proses build to order (BTO):


1. Penyimpanan Stok Bahan Baku

Perusahaan lebih fokus dalam mengelola dan menyimpan stok bahan baku, komponen, atau barang setengah jadi, yang akan digunakan dalam proses perakitan berdasarkan pesanan konsumen.


2. Manajemen Persediaan yang Efisien

Karena perusahaan tidak menyimpan produk jadi, maka manajemen gudang perlu berjalan dengan efisien dan akurat untuk memastikan ketersediaan bahan baku, tanpa adanya penumpukan persediaan berlebih.


3. Koordinasi dengan Produksi

Manajemen gudang memiliki peranan dalam bekerjasama dan berkoordinasi dengan tim produksi, untuk memastikan stok bahan baku tersedia sesuai dengan jadwal produksi berdasarkan pesanan yang masuk.


4. Pengiriman Tepat Waktu

Setelah produk selesai dirakit, Proses manajemen gudang perusahaan bertanggung jawab dalam melakukan pengemasan dan pengiriman yang sesuai dengan jadwal pesanan.


Kelebihan Metode Build to Order (BTO) dalam Manajemen Gudang

Penerapan metode BTO memiliki beberapa keunggulan bagi operasional gudang perusahaan, diantaranya yaitu:


1. Mengurangi Biaya Operasional

Perusahaan dapat meminimalisir biaya penanganan dan penyimpanan, karena tidak perlu menyimpan produk jadi dalam jumlah besar. Sehingga penggunaan biaya operasional gudang menjadi lebih rendah.


2. Minim Resiko Kerusakan Produk

Metode ini sangat berguna untuk produk dengan teknologi yang cepat berubah atau memiliki masa simpan terbatas. Sehingga perusahaan tidak perlu khawatir dengan resiko kerusakan produk.


3. Fleksibilitas Produksi

Karena produk dirakit ketika perusahaan menerima pesanan, metode ini dapat dengan mudah menyesuaikan dengan pesanan konsumen. Sehingga memungkinkan perusahaan untuk melakukan personalisasi produk.


4. Menghindari Overproduction

Metode BTO hanya memproduksi barang ketika menerima pesanan. Hal ini tentu dapat menekan resiko produksi berlebih yang bisa menyebabkan pemborosan dan kerugian bagi perusahaan.


Kekurangan Metode Build to Order (BTO) dalam Manajemen Gudang

Tentunya, dalam menerapkan metode build to order (BTO), perusahaan akan menghadapi beberapa kekurangan yang akan mempengaruhi manajemen gudang. Berikut beberapa kekurangan dari metode BTO:


1. Waktu Produksi Lebih Lama

Karena barang baru akan diproduksi setelah perusahaan menerima pesanan, konsumen akan dibuat menunggu lebih lama dibandingkan dengan sistem stok siap pakai.


2. Ketergantungan pada Rantai Pasokan

Keterlambatan saat pengadaan bahan baku, proses produksi dan pengiriman dapat mempengaruhi performa gudang dan menurunkan kepuasan konsumen.


3. Manajemen Gudang yang Kompleks

Agar metode BTO berjalan dengan efisien dan akurat, perusahaan memerlukan sistem yang canggih untuk memastikan ketersediaan bahan baku tanpa menyebabkan kelebihan atau kekurangan stok.


Contoh Penerapan Build to Order (BTO)

Untuk dapat memahami penerapan metode Build to Order pada beberapa industri, Anda dapat melihat beberapa contoh berikut:


1. Metode BTO dalam Industri Otomotif

Produsen mobil yang menawarkan personalisasi produk tentu menggunakan sistem BTO, dimana konsumen dapat menyesuaikan fitur kendaraan mereka sebelum mobil diproduksi.


2. Metode BTO dalam Industri Elektronik

Perusahaan elektronik, seperti produsen laptop menawarkan produk dengan konfigurasi lebih lengkap dengan menerapkan sistem BTO. Sehingga mereka akan \merakit komputer sesuai spesifikasi pesanan konsumen sebelum dikirim.


3. Metode BTO dalam Industri Furniture

Perusahaan penyedia furnitur memiliki beberapa stok produk jadi untuk kebutuhan penjualan. Namun umumnya produsen furintur juga menawarkan produk yang hanya dirakit setelah konsumen memesan, untuk mengurangi kerusakan dan penumpukan stok barang jadi di dalam gudang.


Gunakan Software Manajemen Gudang Prieds untuk Optimalkan Metode Build to Order (BTO)

Untuk dapat mengoptimalkan metode build to order (BTO), perusahaan perlu memastikan bahwa operasional gudang berjalan dengan efisien dan akurat. Untuk dapat meraih hal tersebut, penerapan teknologi seperti Software Manajemen Gudang dapat membantu perusahaan untuk menjalankan metode build to order dengan lebih akurat dan optimal.


Sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan Software Manajemen Gudang, Prieds menghadirkan sistem yang mampu membantu perusahaan untuk mengoptimalkan proses operasional gudang yang menggunakan metode build to order. Sehingga perusahaan dapat melacak pesanan dengan lebih akurat, dan mengatur seluruh operasional agar dapat menyediakan produk sesuai dengan pesanan. 


Melalui implementasi Software Manajemen Gudang Prieds, perusahaan dapat mengkonfigurasi sistem sesuai kebutuhan perusahaan, dan melakukan integrasi dengan sistem ataupun perangkat lain seperti RFID, sehingga dapat mengoptimalkan proses operasional gudang melalui penerapan metode BTO.


Pelajari lebih lanjut terkait cara optimalisasi metode build to order (BTO) dengan Software Manajemen Gudang melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan sistem yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.

0 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page