Permintaan dan kebutuhan pasar yang dinamis membuat perusahaan perlu menyesuaikan strategi manajemen inventory untuk dapat memastikan ketersediaan produk. Selain itu, perusahaan juga perlu menyediakan stok barang tambahan, untuk menghadapi lonjakan permintaan.
Untuk dapat mengatasi kondisi tersebut, perusahaan perlu menerapkan buffer stock pada manajemen inventory. Pengelolaan buffer stock yang optimal, tidak hanya membantu perusahaan untuk memenuhi seluruh permintaan pasar, tetapi juga untuk meminimalisir kendala dan kerugian.

Definisi Buffer Stock
Buffer Stock atau disebut juga sebagai stok penyangga/pengaman merupakan istilah untuk jumlah persediaan tambahan yang disimpan oleh perusahaan untuk mengantisipasi ketidakpastian dalam permintaan, waktu pemesanan, atau gangguan pasokan.
Penerapan buffer stock bertujuan untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan, meskipun terdapat fluktuasi atau hambatan eksternal maupun internal.Sehingga perusahaan akan tetap dapat memenuhi permintaan pasar.
Tujuan Penerapan Buffer Stock dalam Manajemen Inventory
Seperti yang telah disebutkan pada definisinya, buffer stock diterapkan untuk menjaga kemampuan perusahaan dalam memenuhi pesanan melalui penambahan jumlah stok. selain itu terdapat beberapa tujuan utama dari penerapan buffer stock dalam manajemen Inventory, diantaranya yaitu:
1. Menghindari Lonjakan Permintaan
Permintaan pasar yang semakin dinamis membuat perusahaan perlu menyediakan stok tambahan. Peran dari buffer stock ini agar perusahaan dapat memastikan permintaan tersebut terpenuhi tanpa menunda pengiriman.
2. Mengantisipasi Kendala Supplier
Buffer stock membantu perusahaan tetap beroperasi meskipun terdapat kendala dari pihak supplier. Perusahaan dapat mengantisipasi keterlambatan pengiriman dari supplier, kerusakan barang, atau kesalahan pengiriman.
3. Mengurangi Resiko Stock Out
Kehabisan stok atau stockout merupakan salah satu kendala dalam manajemen inventory yang dapat menyebabkan kehilangan konsumen. Maka dari itu, penerapan buffer stock dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ini.
4. Menjaga Stabilitas Produksi
Dalam operasional perusahaan manufaktur, buffer stock diterapkan untuk memastikan bahan baku tersedia. Sehingga proses produksi dapat tetap berjalan dengan normal, meskipun terdapat kendala pada supplier.
Tantangan dalam Pengelolaan Buffer Stock
Mengelola stok pengaman atau buffer stock tentu akan memicu beberapa tantangan bagi manajemen inventory perusahaan, seperti:
1. Peningkatan Biaya Penyimpanan
Menyimpan buffer stock berarti menambah jumlah stok barang yang tersimpan dalam gudang. Hal ini tentu memerlukan ruang dan juga akan meningkatkan biaya tambahan, seperti biaya penyimpanan.
2. Risiko Kerusakan Stok Barang
Menyimpan buffer stock untuk jenis produk yang memiliki usia simpan terbatas, dapat memicu kerusakan stok barang dan kerugian bagi perusahaan, baik secara finansial maupun juga dapat mengganggu proses manajemen inventory.
3. Manajemen Inventory yang Kompleks
Dengan adanya stok barang tambahan, perusahaan perlu meningkatkan performa manajemen inventory. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat memastikan stok yang tersedia sesuai kebutuhan.
Rumus Perhitungan Buffer Stock
Agar dapat menentukan jumlah buffer stock yang optimal, perusahaan dapat menggunakan rumus sederhana berikut :
Buffer Stock = (Lead Time × Permintaan Harian Rata-Rata) + Keamanan Tambahan
Dari rumus tersebut, terdapat beberapa komponen penting yang dapat mempengaruhi buffer stock, seperti:
Lead Time: Waktu yang dibutuhkan untuk proses pemesanan hingga stok barang diterima.
Rata-Rata Permintaan Harian: Rata-rata perkiraan permintaan harian berdasarkan riwayat data.
Stok Tambahan: Jumlah kebutuhan stok tambahan untuk mengantisipasi ketidakpastian permintaan.
Agar dapat memahami penggunaan rumus diatas, Anda dapat melihat contoh berikut:
Sebuah perusahaan, memiliki jumlah permintaan harian rata-rata sebanyak 100 unit. Sedangkan, untuk dapat memenuhi permintaan tersebut, perusahaan perlu memesan stok dan menunggu hingga tiba dalam waktu 8 hari. Perusahaan juga telah menghitung stok tambahan yang diperlukan sebanyak 200 unit.
Maka, buffer stock dari perusahaan tersebut adalah:
Buffer Stock = (8 × 100) + 200 = 1,000 unit.
Optimalkan Pengelolaan Buffer Stock dengan Implementasi Sistem inventory Prieds
Agar pengelolaan buffer stock dapat berjalan dengan optimal, perusahaan perlu menerapkan strategi yang sesuai dan menggunakan teknologi yang tepat. Berikut beberapa cara untuk pengelolaan buffer stock yang optimal:
1. Penggunaan Sistem Inventory
Penerapan teknologi untuk memantau stok secara real-time serta mempermudah penyusunan perencanaan stok yang lebih akurat.
2. Analisis Data Historis
Perusahaan dapat menggunakan pengelolaan data secara otomatis dan akurat pada sistem inventory untuk menganalisis data permintaan untuk menentukan tren dan pola permintaan.
3. Meningkatkan Kerjasama dengan Supplier
Membangun kerjasama yang baik dengan pihak supplier akan membantu perusahaan untuk memastikan pasokan yang lebih stabil dan tepat waktu. Sehingga perusahaan dapat menjaga performa operasional untuk memenuhi permintaan pasar yang dinamis.
4. Menggunakan Metode Manajemen Inventory yang Tepat
Salah satu cara untuk dapat mengefisiensi biaya operasional untuk kebutuhan buffer stock, perusahaan dapat menerapkan metode manajemen inventory, seperti just-in-time (JIT). Metode ini dapat membantu mengurangi kebutuhan stok penyangga yang terlalu besar.
Mengelola buffer stock secara efektif membutuhkan perencanaan yang baik, sistem yang canggih, serta komunikasi yang kuat dengan konsumen. Dengan menjaga buffer stock agar tetap dalam jumlah optimal, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan menjaga performa manajemen inventory meskipun dihadapkan dengan ketidakpastian dan lonjakan permintaan.
Sebagai salah satu perusahaan yang menyediakan Sistem Inventory, Prieds menghadirkan Software yang mampu membantu perusahaan untuk mempermudah pengelolaan buffer stock, serta meningkatkan visibilitas perusahaan terhadap seluruh operasional manajemen inventory.
Melalui implementasi Sistem Inventory Prieds, perusahaan dapat mengkonfigurasi sistem sesuai kebutuhan perusahaan, dan melakukan integrasi dengan sistem ataupun perangkat lain seperti RFID, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan penerapan buffer stock, meningkatkan visibilitas secara real-time, serta mampu meningkatkan performa manajemen inventory.
Pelajari lebih lanjut terkait cara mengelola buffer stock dengan Sistem Inventory melalui konsultasi dengan tim ahli. Dapatkan sistem yang dilengkapi dengan fitur lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan dengan Prieds.
Comments