top of page

Bill of Material : Pengertian, Fungsi, Jenis dan Manajemen efektif dalam Industri Manufaktur

Diperbarui: 9 Des 2023

Bill Of Material merupakan istilah yang melekat pada industri manufaktur. Istilah ini memiliki peranan penting yang berkaitan dengan proses produksi hingga ketepatan waktu pemenuhan permintaan. Bill of Material disusun sebagai acuan dalam menentukan bahan baku yang dibutuhkan untuk kemudian diubah menjadi sebuah produk.


Permasalahan yang umum dijumpai pada perusahaan manufaktur yaitu Bill of Material yang tidak sesuai dengan jumlah komponen dan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi. Permasalahan ini dapat menyebabkan keterlambatan pengadaan bahan baku, stok bahan yang tidak sesuai hingga pemborosan anggaran.


Solusi untuk mengatasi permasalahan ini, perusahaan manufaktur dapat menerapkan sistem yang terotomasi seperti ERP System. Implementasi sistem sudah menjadi hal yang umum digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk menyederhanakan seluruh pengelolaan agar lebih efektif dan akurat. Berikut penjelasan terkait Bill of Material dan manajemen yang efektif dengan menerapkan ERP System dalam perusahaan manufaktur.


Pengertian Bill of Material

Bill of Material merupakan sebuah daftar yang memuat seluruh kebutuhan bahan baku dan komponen pendukung untuk digunakan dalam proses produksi. Daftar ini juga dapat menggambarkan spesifikasi dari hasil produksi.


Pencatatan bill of material berisi kalkulasi dari bahan baku, bahan setengah jadi, komponen pendukung hingga perakitan. Selain itu bill of material umumnya berisikan pembebanan biaya dan digunakan sebagai daftar stok barang yang harus disiapkan dari inventory, untuk dilakukan proses produksi..


Fungsi Bill of Material

Fungsi Bill of Material

Seperti yang telah disebutkan diatas, Bill of Material memuat daftar seluruh kebutuhan bahan baku dari produksi. Terdapat beberapa fungsi lain dari pencatatan Bill of Material, diantaranya yaitu :


Sebagai Acuan Perhitungan Harga Produk

Bill of Material berfungsi sebagai dasar perhitungan dan prediksi potensi keuntungan ataupun kerugian yang akan didapat perusahaan berdasarkan harga dari produk. Umumnya, perhitungan dilakukan dengan menjumlahkan biaya bahan baku dan biaya lain ke dalam harga jual sebuah produk.


Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku

Dalam Bill of Material, terdapat daftar kebutuhan bahan baku serta komponen pendukung untuk melakukan proses produksi. Sehingga, perusahaan perlu melakukan pencatatan bill of material agar mendapat gambaran terkait kebutuhan pengadaan bahan baku sebuah produk.


Menghindari Kendala Produksi

Pencatatan Bill of Material yang tepat berfungsi untuk menghindari kendala seperti kekurangan bahkan kehabisan stok bahan baku. Jika perusahaan mengalami kekurangan stok bahan, maka akan berdampak pada keterlambatan proses produksi, hingga kegagalan dalam memenuhi permintaan.


Sebagai Acuan Perbaikan Produk

Spesifikasi produk dapat diketahui dari pencatatan Bill of Material. Sehingga, apabila hasil produksi mengalami kerusakan, atau kekurangan komponen tertentu, perusahaan dapat menyiapkan dan memperbaiki produk dengan lebih cepat. Karena seluruh bahan baku dan komponen sudah tertera pada daftar dalam Bill of Material.


Mengoptimalkan Kerjasama antar Divisi dalam Perusahaan

Sebagai acuan data bahan saat proses produksi, Bill of Material juga berfungsi untuk meningkatkan koordinasi antar divisi dalam perusahaan. Sebagai contoh, bagian gudang, manufaktur dan keuangan perlu bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dalam daftar Bill of Material.


Beberapa Jenis Bill of Material

Bahan Langsung

Salah satu jenis dari Bill of Material yaitu catatan penggunaan bahan yang menjadi bagian utama dari produk jadi, yang dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Didalamnya juga memuat biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi, salah satunya seperti biaya pengadaan bahan baku.


Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead adalah salah satu jenis dari Bill of Material yang didalamnya memuat seluruh biaya produksi selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Salah satu yang termasuk biaya overhead yaitu kebutuhan untuk pemeliharaan dan perbaikan.


Biaya Perencanaan

Biaya perencanaan atau biasa dikenal dengan Planning Bill adalah jenis Bill of Material yang berguna sebagai sebuah perencanaan atau prakiraan dari proses produksi agar dapat menugaskan induk buatan kepada bill of materialnya.


Phantom Bill

Komponen atau bahan yang biasanya ditemukan pada bagian sub perakitan dapat dimasukkan kedalam Phantom Bill. Umumnya, jenis Bill of Material ini hanya dibutuhkan dalam kondisi atau waktu tertentu dalam proses produksi.


Manajemen Bill of Material yang efektif dalam Industri Manufaktur

Semakin besar perusahaan, maka semakin masif produksinya dan kompleksitas Bill of Material pun meningkat. Sehingga saat ini perusahaan manufaktur sudah banyak yang beralih menggunakan Software ERP. Dengan menerapkan software tersebut, perusahaan dapat membuat, menyimpan, dan melihat Bill of Material dalam satu platform secara real-time. Selain itu, perusahaan akan mendapat gambaran terkait versi Bill of Material, komponen yang diperlukan dan riwayat hasil produksi yang dapat memudahkan perusahaan untuk menciptakan proses produksi yang lebih efektif.


Sebagai startup penyedia Software ERP, Prieds Technology hadir sebagai solusi penyusunan dan pengelolaan Bill of Material melalui integrasi antara hardware yaitu teknologi IoT dengan Software ERP. Beragam fitur dari ERP Prieds dapat membantu perusahaan untuk dapat meningkatkan efektifitas pengelolaan proses produksi dan penggunaan biaya, salah satunya melalui manajemen Bill of Material.


Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait solusi pengelolaan Bill of Material melalui konsultasi dengan tim ahli Prieds. Dapatkan kemudahan saat mengelola dan mengoptimalkan manajemen keuangan pada perusahaan Anda.

985 tampilan

Kommentare


bottom of page