Saat ini, perusahaan dihadapkan dengan beragam jenis pilihan Sistem ERP yang dapat digunakan untuk menunjang kinerja bisnis. Salah satu keputusan penting sebelum menerapkan Sistem ERP, yaitu memilih antara penggunaan ERP berbasis cloud, atau Sistem ERP yang diintegrasikan secara lokal pada server perusahaan, atau biasa dikenal dengan ERP on-premise.
Perbedaan yang terlihat antara sistem erp on-premise dengan cloud ERP yaitu ERP on-premise berjalan pada perangkat dan server perusahaan, yang kemudian dikelola oleh divisi IT. sedangkan, Sistem ERP berbasis cloud, merupakan sistem yang dikelola secara terpusat pada cloud internet oleh vendor, atau dikenal dengan Software as a Service (SaaS). Dengan begitu, perusahaan hanya perlu web browser untuk dapat mengakses sistem.
4 Faktor yang Perlu Dipertimbangkan saat Menerapkan Sistem ERP
Yang perlu diputuskan sebelum menerapkan sistem erp yaitu model atau jenis sistem, karena pemilihan jenis ini berdampak kepada keseluruhan aspek bisnis. Berikut 4 faktor yang dapat dipertimbangkan sebelum memilih untuk implementasi Sistem ERP on-premise atau Sistem ERP berbasis Cloud :
Biaya Kepemilikan
Sistem ERP on-premise biasanya membutuhkan investasi yang sangat besar diawal untuk membeli dan mengelola perangkat keras, perangkat lunak server dan fasilitas pendukung lain agar sistem dapat berjalan. Investasi tambahan juga dibutuhkan jika perusahaan tidak memiliki staff IT yang berpengalaman. Saat sistem ERP on-premise diperbarui, staff IT juga perlu mengelola setiap perangkat dan mengimplementasikan kembali fitur-fitur kustom beserta sistem ke setiap perangkat yang sebelumnya digunakan.
Disisi lain, Sistem ERP berbasis cloud, biaya awal yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem umumnya lebih rendah. Hal ini dikarenakan perusahaan hanya perlu mengimplementasikan sistem dan mengaksesnya pada perangkat yang terhubung dengan jaringan internet. Penyedia sistem ERP jenis cloud mengelola dan memelihara seluruh infrastruktur IT, memastikan sistem selalu berjalan, memastikan keamanan data dan pembaruan sistem diluncurkan seketika tanpa mempengaruhi konfigurasi sistem ERP dari perusahaan.
Dalam jangka waktu tertentu, total biaya yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem ERP berbasis cloud 50 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan sistem ERP on-premise.
Pembaruan dan Peningkatan Sistem
Sistem ERP, baik on-premise maupun berbasis cloud, keduanya dapat dikustom sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akan tetapi, konfigurasi pada sistem ERP on-premise terdapat hanya pada versi software yang saat ini digunakan. Adanya pembaruan sistem ERP akan menghapus konfigurasi sistem yang sebelumnya sudah ada, sehingga staff IT perlu mengatur ulang agar fitur pada sistem ERP tidak berubah. Hal ini menjadi penyebab utama kebanyakan perusahaan masih menggunakan sistem ERP dengan versi yang lama, dan enggan untuk memperbarui software.
Sebaliknya, sistem ERP berbasis cloud selalu memperbarui versi software secara rutin dan dilakukan oleh provider. Sehingga perusahaan dipastikan akan menggunakan versi terbaru dan tercanggih dari sistem ERP. Karena sistem berbasis cloud dan diakses menggunakan jaringan internet, seluruh konfigurasi yang telah terimplementasi pada suatu sistem dari perusahaan, akan secara otomatis terpasang pada versi software terbaru, tanpa perlu perusahaan mengeluarkan biaya investasi tambahan.
Performa Sistem dan Aksesibilitas
Sistem ERP berbasis cloud seringkali menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan jenis on-premise. Arsitektur software berbasis cloud didesain untuk memaksimalkan luas jaringan dan kemudahan akses, yang tidak ditemukan pada sistem ERP tradisional seperti on-premise.
Hal yang penting untuk diperhatikan juga, sistem erp berbasis cloud menyediakan data secara real-time melalui internet yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Ini berarti staff perusahaan dapat melihat data dan informasi secara akurat melalui perangkat apapun tanpa ada biaya pemasangan.
Durasi Penerapan Sistem ERP
Setiap penerapan sistem ERP tentu akan memakan waktu dan membutuhkan perencanaan yang matang, dan jenis sistem berbasis cloud lebih menguntungkan jika perusahaan mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan sistem. Karena sistem ERP berbasis cloud tidak membutuhkan perangkat keras, dan perusahaan tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya untuk membeli dan menginstall infrastruktur IT. dilihat dari durasi waktu yang dibutuhkan agar sistem dapat digunakan yaitu jenis cloud membutuhkan 3 hingga 6 bulan, sedangkan jenis on-premise membutuhkan hingga 12 bulan agar sistem dapat berjalan dan digunakan secara optimal.
Penggunaan sistem ERP berbasis cloud juga lebih mudah diterapkan saat bisnis akan melakukan ekspansi. Perusahaan hanya perlu menambahkan akses kepada user saat perusahaan berkembang. Sistem ERP on-premise tidak mendapatkan fleksibilitas tersebut, untuk menambahkan akses kepada staff, perusahaan umumnya juga perlu menambah perangkat keras agar sistem dapat digunakan. Dan tentunya hal ini tidak efektif secara waktu dan juga biaya.
Dapatkan Sistem ERP yang Mudah Digunakan dengan Menggunakan ERP Prieds
Sebagai startup penyedia Software ERP yang dapat dikustomisasi dan diintegrasikan sesuai kebutuhan bisnis, Prieds Technology hadir sebagai solusi bagi peningkatan performa bisnis. Beragam fitur dan modul dari yang ditawarkan pada Sistem ERP Prieds dapat membantu perusahaan untuk melakukan mengelola seluruh operasional perusahaan secara efektif dan efisien. Dilengkapi dengan manajemen data yang terpusat, perusahaan akan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis untuk mengambil kebijakan bisnis. Selain itu, data yang tersimpan secara lengkap dan akurat, membantu perusahaan untuk lebih mudah dalam melakukan evaluasi dan optimalisasi performa bisnis.
Anda dapat mempelajari lebih lanjut terkait penerapan sistem ERP pada perusahaan melalui konsultasi dengan tim ahli Prieds. Dapatkan sistem ERP dengan fitur dan modul lengkap, keamanan terbaik dan kemudahan penggunan yang sesuai dengan kebutuhan pada perusahaan.
Comments